Dewi mengaku tidak memberikan alamat rumahnya kepada penjual sapi kurbannya di Brebes. Namun hal itu dilakukan Dewi karena tidak ada yang menerimanya di rumah. Maka Dewi meminta bantuan seorang ustadz, untuk ditempatkan sementara di lingkungan masjid dekat tempat tinggalnya.
“Jadi tidak disimpan beberapa hari, hanya beberapa jam saja. Karena di rumah tidak ada orang, hanya anggota rumah tangga saja. Saya kasih alamat masjid di belakang rumah saja ya. Pak, supaya nanti bisa berhubungan dengan ustaz. Setelah itu, masyarakat kita ambil sapinya. Tapi sapi itu bukan untuk saya, untuk masyarakat di sini. Tidak ada politik,” ujarnya.