Saat berbincang tentang Pemerintah Malaysia, Matty Healy terang-terangan membawa sebotol minuman keras berupa wine dan meminumnya di atas panggung. Dia kemudian berbicara kepada penonton tentang tahun 1975 ketika orang Batak diminta mengadakan konser karena undang-undang anti-LGBT di Malaysia.
“Sayangnya, kalian tidak mendapatkan banyak lagu yang membangkitkan semangat karena saya sangat marah. Dan itu tidak adil bagi saya, karena kalian tidak mewakili pemerintah kalian. Kalian adalah anak muda, dan saya yakin banyak dari kalian yang gay dan progresif,” kata Matty setelah menenggak minuman keras.
“Saya menarik pertunjukan ini kemarin, dan kami mengobrol. Kami berkata, ‘Kamu tahu? Kami tidak bisa mengecewakan anak-anak ini karena mereka bukan pemerintah… Jika Anda ingin mengundang saya ke sini untuk melakukan pertunjukan, Anda bisa pergi. Saya akan mengambil uang Anda, Anda dapat melarang saya, tetapi saya pernah melakukan ini sebelumnya dan rasanya tidak enak.”